KENDAL-zonamerdeka.com- Bertepatan dengan peringatan Hari Ginjal Sedunia (World Kidney Day) 2023, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soewondo Kendal meresmikan Paguyuban Ginjal Kendal (PGK).
Peresmian paguyuban ginjal ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Kepala Dinas Kesehatan Kendal, dr. Abidin. Bertempat di RSUD dr Soewondo Kendal, Jawa Tengah, Kamis (9/3/23).
Dikesempatan itu, dr. Abidin menyampaikan, adanya komunitas Paguyuban Ginjal Kendal, akan lebih memudahkan pengawasan para penderita ginjal. Mereka juga bisa saling support, supaya yang sakit tetap semangat dan optimis.
Pihaknya juga menyampaikan, akan menggandeng komunitas Paguyuban Ginjal untuk melakukan sosialisasi terkait kesehatan ginjal.
"Harapannya mereka tetap semangat, dalam komunitas ini, bisa saring sosialisasi dan sharing. Untuk yang masih sehat kami ingatkan, bahwa ginjal sangat vital. Sampaikan ke teman dan keluarga, untuk menjaga kesehatan ginjal," ujar dr. Abidin.
"Dengan ucapan bismillah kami resmikan paguyuban ginjal ini," imbuh dr Abidin.
Ketua Paguyuban Ginjal Kendal (PGK), Muhammad Abdul Afif menuturkan, para penderita ginjal dapat hidup seperti manusia pada umumnya, asalkan anjuran dokter dijalankan.
"Untuk teman teman, jagan patah semangat. Jangan bosan untuk saling support. Jangan takut untuk cuci darah. Pelayanan dan perawatan di RSUD ini sudah sangat memadai," ungkapnya.
Wakil Direktur Umum, Widyo Ertanto, yang mewakili Direktur RSUD dr Soewondo, dr Saikhu mengatakan, di Hari Peringatan Ginjal Sedunia (World Kidney Day) ini, ia meminta masyarakat meningkat kesadarannya akan penyakit ginjal. Serta cara menanganinya, karena ginjal sangat penting bagi tubuh. Ginjal juga sebagai penyeimbang dan penyarin cairan di tubuh.
Dijelaskan pula, upaya pencegahan agar tidak mengalami gangguan fungsi ginjal dapat dilakukan dengan CERDIK yaitu Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat kalori seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stres.
Dia juga menyampaikan, saat ini RSUD dr Soewondo Kendal merawat sekitar 62 pasien penderita gagal ginjal. Mereka melakukan perawatan secara rutin dan cuci darah dua kali dalam seminggu.
"Instalasi Dialisis melayani cuci darah pasien ginjal, dua hari dalam satu minggu. Dalam sehari melayani 40 pasien yang dibagi dalam dua sesi, yaitu 20 di sesi pagi dan 20 di sesi sore,” tandasnya.
Pada kegiatan tersebut juga diisi dengan pembagian bingkisan untuk para pasien gagal ginjal, sembari berpesan agar masyarakat sayang ginjal dengan membiasakan minum air putih yang cukup.(*)