KENDAL- zonamerdeka.com- Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di tahun 2022 ini, prevalensi stunting Kabupaten Kendal masih sebesar 17,59 persen. Oleh karenanya penurunan angka stunting menjadi fokus perhatian Pemerintah Kabupaten Kendal.
Demikian yang disampaikan, Sekda Kendal, Sugiyono menyampaikan, di acara Diseminasi Audit Kasus Stunting II dan Evaluasi Kasus Stunting I yang diadakan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kendal di Gedung Abdi Praja Setda Kendal, Selasa (26/09/2023).
"Untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen di tahun 2024, maka Pemkab Kendal pada tahun ini fokus pada rapat koordinasi dan aksi nyata melalui intervensi," ujar Sugiyono.
Sedangkan berdasarkan data E-PPGBM bulan Februari tahun 2023, prevalensi balita stunting di Kabupaten Kendal adalah 10,93 persen, dengan prevalensi tertinggi di Kecamatan Patebon 14,79 persen dan terendah di Kecamatan Kaliwungu 4,44 persen,” Sekda Kendal Sugiono.
Sugiono menegaskan, dengan berbagai intervensi yang dibutuhkan, maka seluruh pihak harus ikut serta memberikan dukungan sesuai dengan intervensi dibutuhkan, baik melalui intervensi sensitive maupun spesifik.
Adapun tujuan diadakannya audit kasus stunting ini, bahwa kasus stunting yang tidak dapat diatasi di tingkat desa, kelurahan maupun tingkat kecamatan, maka kasus tersebut dapat diintervensi menggunakan sumber daya yang tersedia seperti dana desa untuk stunting, CSR di wilayah tersebut, gotong royong melalui Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting untuk memberikan makanan tambahan selama 90 hari, dan dukungan lainnya.
Sugiono juga mengimbau kepada para kepala perangkat daerah, agar lebih fokus menangani stunting dengan mengarahkan program kerja untuk penyelesaian stunting. Camat dan kepala desa/lurah selaku ketua TPPS kecamatan dan desa/kelurahan diharapkan bisa berinovasi program penurunan stunting di wilayahnya, sehingga terciptanya penurunan stunting yang signifikan.
Sementara itu, Kepala DP2KBP2PA Kendal, Albertus Hendri Setiawan dalam laporannya menyampaikan, pada evaluasi intervensi kasus stunting tahap I yang dilakukan oleh TPPS Kendal sudah ada yang diselesaikan lolos stunting dan ada juga yang kondisinya sudah membaik tapi belum sesuai kriteria.
Selain itu, juga ada yang terkendala penyakit bawaan, sehingga pada pertemuan ini Puskesmas setempat diminta harus membantu mengatasi penyakit bawaan seperti isma dan lainnya, agar nantinya lebih banyak lagi yang lolos stunting.(*)