Atasi Sampah Pemkab Kendal Gandeng Swasta -->

Atasi Sampah Pemkab Kendal Gandeng Swasta

Wednesday, June 7, 2023, June 07, 2023


KENDAL- zonamerdeka.com- Atasi krisi masalah sampah dan penuhnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kendal, Pemkab Kendal gandeng PT ALBA Group Asia. 


PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia ALBA Group Asia yang fokus di isu permasalahan sampah global saat ini mendirikan  Fasilitas Produksi PET daur ulang di Kawasan Industri Kendal (KIK) Kabupaten Kendal, pada Rabu (7/6/23).


Di pabrik itu nantinya akan mampu mendaur ulang hingga 48 ribu ton limbah botol PET per tahun. Pabrik dengan teknologi canggih di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, sanggup produksi 36 ribu ton material PET daur ulang termasuk material food-grade untuk pembuatan botol minum PET baru. Owner dan Chairman ALBA Group Asia menekankan dampak sosial positif dari investasi pabrik baru senilai US$60 juta, termasuk peluang 150 pekerjaan baru.


Di area seluas 2,6 ha tersebut, gound-breaking dilakukan pada oleh Dr. Axel Schweitzer, Owner dan Chairman ALBA Group Asia, bersama Dian Kurniawati, partner joint venture ALBA dan pendiri PT Tridi Oasis Group, serta Vice-President untuk Private Sector Operations dan Public–Private Partnership Asian Development Bank (ADB), Ashok Lavasa yang juga dihadiri Bupati Kendal, Dico Ganinduto dan Asisten Sekda Provinsi Jawa Tengah.


Dr. Schweitzer mengatakan, ALBA Group Asia, memiliki visi World Without Waste (Dunia tanpa Sampah). Oleh karena itu, ALBA Group Asia memperluas operasi ke Indonesia dan mendirikan fasilitas daur ulang di Kendal, Jawa Tengah.


Dikatakannya, setiap tahun, sekitar 8 – 12 juta ton plastik berakhir di laut. Indonesia menjadi salah satu penyumbang sampah plastik laut terbesar. Untuk proyek strategis itu, ALBA menggunakan keahlian dari Interzero, sister company ALBA dari Jerman, dalam mengembangkan konsep, membangun dan mengoperasikan pabrik untuk membantu Indonesia mengurangi dampak limbah plastik. 


"Kami ingin meningkatkan jumlah pengumpulan limbah plastik di Indonesia dengan menciptakan pasar. Kami percaya akan dampak sosial positif dari proyek ini karena kami bekerja sama dengan pengepul lokal dan ini akan banyak membuka pekerjaan baru di wilayah sekitar," ujarnya.


Dian Kurniawati menyatakan,  masalah polusi plastik Indonesia adalah masalah semua orang, oleh sebab itu pihaknya mencari solusi dari semua pihak termasuk pemerintah, masyarakat, perusahaan global, serta institusi keuangan. 


Melalui kolaborasi berbagai pemangku kepentingan itu, kata Dian Kurniawati, dia sangat senang bisa bekerja sama dengan partner joint venture,  ALBA Group Asia mampu menunjukkan Gender lens Inunvesting (GLI), karena investasi ini tidak hanya bertujuan mengatasi masalah limbah dan menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memberdayakan UMKM lokal.


"Saya yakin kerja sama ini dapat menjadi bukti nyata bagaimana isu sosial dan lingkungan dapat diatasi dengan kolaborasi strategis berbagai pemangku kepentingan," jelasnya.


Dengan total investasi mencapai sekitar US$60 juta, ALBA bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) untuk membangun dan mengoperasikan pabrik baru ini sesuai standar teknis dan sosial tertinggi. 


“Kami melihat kebijakan global dan dorongan masyarakat semakin kuat untuk meningkatkan penggunaan plastik daur ulang. ADB sangat senang bekerja sama dengan ALBA untuk mendukung inisiatif penting ini dan berharap di masa depan bisa terus bekerja sama di kawasan ini,” ujar Ashok Lavasa.


Bupati Kendal Dico Ganinduto menyampaikan, terimakasih telah melakukan investasi di Kendal sangat berdampak pada pemberdayaan ekonomi masyarakat Kendal dan Indonesia. Bahwa kedepannya bermanfaat bagi masyarakat Kendal. Pemda akan menyupport proses perijinan dan pembangunannya sampai selesai, ketika pabrik beroperasi juga akan melibatkan masyarakat dan BUMDES dalam menyuplai kebutuhan PT Alba. 


"Kedepannya juga akan berkolaborasi di bidang pendidikan, disitu siswa siswi akan diajarkan cara mengolah sampah," tandas Dico.


Untuk mendukung kapasitas produksi 36 ribu ton, pabrik ini akan membutuhkan sekitar 48 ribu ton limbah botol PET per tahun. Sampah botol ini akan dikumpulkan dari wilayah Jawa dan sekitarnya, dan ALBA akan aktif bekerja sama dengan pengepul lokal dan mendukung mereka. Proyek ini juga akan  menciptakan peluang kerja baru di wilayah tersebut untuk berbagai posisi teknis dan administratif yang direkrut dari orang-orang sekitar.


ALBA berkomitmen menjaga lingkungan sekitar melalui pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab dan perlindungan lingkungan sekitar. Pabrik baru ini didesain untuk meminimalkan emisi udara dan mengintegrasikan proses pengolahan air dengan canggih demi memastikan pembuangan air yang aman ke sistem drainase.(*)

TerPopuler

close